Jumat, 03 Juni 2011

EFEK JURNALISTIK TERHADAP MEDIA

Libertarial teori atau bisa diartikan sebagai kebebasan pers yang berkembang pada abad ke- 19. Dalam teori ini manusia dipandang sebagai makluk rasional yang dapat membedakan antara yang benar dan salah. Dewasa ini teori libertarian sudah menjadi implikasi seorang jurnalistik sebagai kebebasan dalam pers untuk mengkritik dan memberikan informasi kepada pers dengan tujuan aturan aturan yang menciptakan keuntungan berupa materi bagi pemiliknya sendiri dan pers ini cenderung kurang tertarik pada soal kepentingan masyarakat yang relevan.
Alhasil kebebasan memberikan informasi kepada pers menimbulkan berita yang seharusnya tidak relevan untuk masyarakat menjadi relevan untuk masyarakat, inilah yang dimaksud dari efek jurnalisme yang lantas menelikung kehidupan kita dengan amat dasyatnya, alhasil mau tak mau kita pun seolah kelimpungan dalam mencari makna sejati mondialisasi. Efek ini aneh tapi nyata pasalnya ia membuat kehidupan kita sehari hari tergantung sangat pada informasi media massa misalnya berita artis yang kawin cerai dan berita pemerintah yang menyeleweng selingkuh.
Menyimak hal di atas mau tak mau kita juga juga mesti merenungkan makna reformasi dan kebebasan karena pada dasarnya kedua istilah ini belakangan sudah menjadi semacam visi duniawi dalam kehidupan sehari hari. Hal ini kan makin terasa diartikan oleh media massa sebagai pembeberan informasi secara telanjang artinya berkat perkembangan dasyat teknologi komunikasi, oleh media massa ruang ruang pribadi kita sertamerta dijadikan dan sekaligus dileburkan kedalam ruang ruang public. Dalam penegasan lain media massa memanfaatkan ruang ruang pribadi sebagai komoditas padahal ruang ruang pribadi biasanya dipenuhi nilai-nilai luhur yang dianggap sacral atau bahkan tabu dipertontonkan di muka umum. Dampaknya sebagaimana dikatakan oleh orang bijak dunia hanya segenggam tangan, perhatikan siaran TV, lalu simaklah acara gossip yang dikemas dalam semangat hiburan alhasil kita diberi informasi yang seharunya tidak penting untuk masyarakat tetapi memang inilah gaya kebebasan dalam pers yang memiliki gaya sebebas bebasnya, alhasil kita mesti berperang pula badi jurnalis artinya kita harus berani menyampaikan pikiran, opini, atau pandangan kita terhadap tulisan berbentuk yang dihasilkan jurnalis di dalam media massa dan kita harus dapat mengkritisi apa yang dihasilkan oleh jurnalis dengan artian kita harus mempertanyakan latar belakangnya yang paling dalam dan mempertanggung jawabkan secara rasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar